Beranda | Artikel
Riya Seorang Muslim dan Munafik
Sabtu, 8 Maret 2014

Kita tahu bahwa riya’ adalah salah satu perusak amal dan tergolong dalam kesyirikan. Karena memamerkan ibadah atau melakukan riya’s, amalan seseorang jadi sia-sia. Namun ternyata ada bedanya antara riya’ seorang muslim dan orang munafik.

Berikut keterangan dari Syaikh Sholeh Alu Syaikh mengenai tingkatan riya’.

Pertama, riya’ orang munafik, yaitu menampakkan Islam dan menyembunyikan kekafiran. Ia menampakkan keislaman, Islamnya hanya kepura-puraan di hadapan manusia. Ini adalah bentuk munafik dalam tauhid dan menghilangkan iman secara total. Perbuatan ini termasuk dalam kufur akbar (kafir besar). Allah menyifati orang munafik seperti ini,

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali” (QS. An Nisa’: 142). Yang dimaksud riya’ di sini adalah riya’ akbar (riya’ besar), yaitu menampakkan keislaman, menyembunyikan kekafiran dalam batin.

Kedua, riya’ yang dilakukan oleh seorang muslim. Riya’ di sini dilakukan dengan maksud menampakkan amalan di hadapan orang lain. Ini termasuk syirik khofi, yaitu syirik yang tersembunyi (tidak nampak). Syirik ini meniadakan kesempurnaan tauhid. Allah Ta’ala mengatakan mengenai syirik,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang di bawah syirik, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. ” (QS. An Nisa’: 48). Ayat “sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik“, termasuk juga di dalamnya syirik khofi (syirik yang tersembunyi), begitu pula syirik ashgor. Artinya, jika tidak bertaubat dari riya’ hingga mati, syirik tersebut akan masuk dalam timbangan kejelekan.

Penjelasan di atas menunjukkan akan bahayanya mencari pujian dalam beramal. Namun demikianlah tidak sedikit yang senang akan pujian saat beribadah. Padahal riya’ yang samar dapat membahayakan ibadah seorang muslim. Dan perlu para pembaca ketahui bahwa riya’ ternyata lebih berbahaya dari musibah Dajjal yang akan muncul di akhir zaman. Karena Dajjal bisa dilihat dan nyata. Namun amalan yang riya’, tak ada satu pun yang tahu pelakunya itu riya’ karena riya’ adalah di hati dan tersembunyi. Abu Sa’id Al Khudri pernah berkata,

خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَقَالَ « أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِى مِنَ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ». قَالَ قُلْنَا بَلَى. فَقَالَ « الشِّرْكُ الْخَفِىُّ أَنْ يَقُومَ الرَّجُلُ يُصَلِّى فَيُزَيِّنُ صَلاَتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ »

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar menemui kami dan kami sedang mengingatkan akan (bahaya) Al Masih Ad Dajjal. Lantas beliau bersabda, “Maukah kukabarkan pada kalian apa yang lebih samar bagi kalian menurutku dibanding dari fitnah Al Masih Ad Dajjal?” “Iya”, para sahabat berujar demikian kata Abu Sa’id Al Khudri. Beliau pun bersabda, “Syirik khofi (syirik yang samar) di mana seseorang shalat lalu ia perbagus shalatnya agar dilihat orang lain.” (HR. Ibnu Majah no. 4204, hasan).

Ya Allah, tunjukkilah kami untuk beramal dengan ikhlas. Jauhkanlah kami dari riya’ dan setiap syirik yang tersembunyi.

Hanya Allah yang memberi taufik.

 

Referensi:

At Tamhid li Syarh Kitabit Tauhid, Syaikh Sholeh bin ‘Abdul ‘Aziz Alu Asy Syaikh, terbitan Dar Al Imam Al Bukhari, cetakan pertama, tahun 1433 H, hal. 418.

Disusun di pagi hari penuh berkah @ Pesantren Darush Sholihin Gunungkidul, 7 Jumadal Awwal 1435 H

Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh TuasikalFans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoCom

Akan segera hadir buku Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal terbaru: “Kenapa Masih Enggan Shalat?” seharga Rp.16.000,-. Silakan lakukan pre order dengan format: Buku enggan shalat# nama pemesan# alamat# no HP# jumlah buku, lalu kirim sms ke 0852 00 171 222.


Artikel asli: https://rumaysho.com/6876-riya-seorang-muslim-dan-munafik.html